Selasa, 15 Oktober 2019

Audit Teknologi Informasi


Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan untuk memberikan pendapat atas kebenaran penyajian laporan keuangan perusahaan dan juga menjadi salah satu faktor dalam pengambilan keputusan.
Mari simak definisi audit dan kepentingannya dalam dunia modern ini. Selamat membaca!

Menurut Para Ahli, Audit Adalah
Menurut Arens and Loebbecke (Auditing: An Integrated Approach, Edisi 8, 2000:9), audit adalah:
Kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts (Auditing: Theory And Practice, Edisi 9, 2001:1-2), audit adalah:
Suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. 

Menurut William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach, 2003:8), audit adalah:
Proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.

Menurut A Statement of Basic Auditing Concepts, audit adalah:
Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut.

Pentingnya Peranan Audit dalam Sebuah Perusahaan
  1. Sebuah perusahaan jika tidak diaudit maka akan ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja. Karena itu, laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercayai kewajarannya oleh pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tersebut.
  2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar yang tentunya tanpa pengecualian dari KAP, maka pengguna laporan keuangan bisa merasa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
  3. SPT yang sudah diaudit lebih dipercaya oleh lembaga hukum pajak atau perpajakan dibandingkan dengan laporan yang belum melalui proses audit.
  4. Perusahaan yang sudah go public dan terkenal, serta memiliki aset Rp25 miliar atau lebih maka harus memasukkan ke audited financial statements-nya ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian.

Tujuan Audit

Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
 

#1 Kelengkapan (Completeness)

Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.

#2 Ketepatan (Accuracy)

Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.

#3 Eksistensi (Existence)

Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau kejadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.

#4 Penilaian (Valuation)

Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.

#5 Klasifikasi (Classification)

Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat.
Jika terkait dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.

#6 Ketepatan (Accuracy)

Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.

#7 Pisah Batas (Cut-Off)

Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat.
Transaksi yang mungkin sekali salah saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu periode akuntansi.

#8 Pengungkapan (Disclosure)

Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.

Dampak Audit

Karena kegiatan audit sistem informasi memerlukan tenaga ahli beserta alat bantu audit, maka setidaknya berdampak pada:
1.   Membutuhkan tenaga ahli untuk proses audit
2.   Membutuhkan alat bantu audit
3.   Membutuhkan dana untuk proses audit
4.   Membutuhkan waktu dan tim internal perusahaan dalam proses audit
Namun, disamping sumber daya yang dibutuhkan dalam proses audit, dampak positif yang dapat dirasakan saat proses audit berhasil adalah:
1.   Terdapat panduan yang jelas (SOP) pada setiap kegiatan perusahaan
2.   Teratur serta meminimalisir potensi penyimpangan kegiatan perusahaan
3.   Terdokumentasi dan terukur segala aktifitas operasional perusahaan
4.   Tercapainya efektifitas penggunaan komputer dan sumber daya teknologi informasi pada perusahaan
5.   Terjaganya data perusahaan


Ruang Lingkup Audit

Untuk dapat memberikan keyakinan yang memadai terhadap kewajaran atas laporan keuangan, auditor akan menentukan materialitas dan ruang lingkup audit. Materialitas berkaitan dengan ambang batas toleransi salah saji yang diperkenankan dalam laporan keuangan. Jika salah saji dalam laporan keuangan melebihi tingkat materialitas, maka dapat dikatakan terdapat salah saji yang dapat mempengaruhi kesalahan pengambilan keputusan oleh para stakeholders.

Dari materialitas tersebut, maka auditor akan menentukan sejauh mana ruang lingkup audit yang akan diperiksa. Ruang lingkup audit adalah batasan yang harus dipatuhi auditor dalam pelaksanaan audit. Tujuan dari ruang lingkup audit adalah untuk menetapkan luasnya pemeriksaan yang menjadi tanggung jawab auditor serta memfokuskan pada bagian yang dianggap penting dalam pelaksanaan audit. Ruang lingkup dalam pelaksanaan audit adalah terbatas pada laporan keuangan dari organisasi atau badan usaha yang diperiksa. Selain materialitas, ruang lingkup juga dapat ditentukan dari hasil audit tahun lalu. Ruang lingkup audit dapat membantu auditor untuk menentukan bukti audit yang harus diperoleh dan dikumpulkan untuk mendukung kesimpulan dari pelaksanaan audit.

Bukti audit yang diperlukan oleh auditor adalah yang cukup dan tepat (SA 500 Ketentuan 6, IAPI, 2015). Yang dimaksud “cukup” adalah berkaitan dengan kuantitas bukti audit yang harus diperoleh untuk mendukung laporan keuangan. Kecukupan atas bukti audit ini bergantung kepada kualitas dari bukti audit yang dikumpulkan. Kualitas bukti audit inilah yang dinamakan “tepat”. Ketepatan bukti audit adalah yang dapat diandalkan dan relevan terhadap tujuan audit. Biasanya bukti audit yang andal diperoleh dari pihak ketiga yang tidak memiliki kepentingan sepihak dengan perusahaan sehingga dinilai independen dan dapat lebih dipercaya daripada bukti audit yang diperoleh dari pihak internal perusahaan atau manajemen.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

Flickr